Showing posts with label TDA Solo. Show all posts
Showing posts with label TDA Solo. Show all posts

Friday, December 31, 2021

Peserta Workshop Kinyis Kinyis

Halo Komunitas,


Kembali bersama TDA Soloraya, Komunitas wirausaha Tangan Di Atas wilayah Solo, bagian dari keluarga besar TDA yang kini menjangkau di seluruh Indonesia plus 15 negara diaspora.

Sesuai namanya, Tangan Di Atas, menjadi Komunitas High Trusted, dimana member-nya berkomitmen untuk member(i), berbagi, saling sharing, pengalaman-pengalaman berwirausaha, yang tentunya menebar manfaat seluas-luasnya.
 
 
2 days workshop Plan for Business 2022
 
 
Tanggal 29-30 Desember 2021
Menjadi agenda terakhir pada tahun 2021 ini, TDA Solo mengadakan workshop tutup tahun.
 
Workshop Plan for Business 2022.
Berlokasi di Nue Co Working Space Purwosari, Solo.
Diampu oleh Mas Rahmad Gan Batik.
 
 
Bukan Workshop Bisnis Model Kanvas

Inti dari workshop ini adalah membantu teman-teman wirausaha untuk memetakan usahanya dengan strategi-strategi yang akan diterapkan di kemudian hari, sesuai dengan visi dan goal atau pencapaian yang ditargetkan.

Jadi, ini bukan workshop untuk membuat model bisnis, tapi lebih kepada merancang strategi yang akan dilakukan untuk kemajuan usaha.

Berikut foto-foto para peserta di Hari 1

riuh dan semangat




Peserta 40 orang dibagi menjadi 2 sesi, hari 1 20 orang, hari 2 20 orang.
mengingat harus sesuai Protokol kesehatan.
 
 

*****


Dan di hari ke-2,
ada kejutan.
Ada peserta Remaja Milenial Kinyis Kinyis, yang sudah tidak asing lagi,
Yakni mas Kuprit

Mengenakan setelan seragam SMA, beliau nampak semngat PTM.
 
 
dari kiri: mas Rahmad, Bu dr Wulan, Mas Kuprit

Mas Kuprit ini, meski masih remaja tapi bersemangat menuntut ilmu, padahal belum tentu ilmu yang bersalah.
 
 

antusias belajar






 para dokter di TDA Solo

 
 
Workshop ini masih berlanjut di sesi praktek dan konsultasi via grup WA dan Zoom.


**


Begitulah di TDA itu, ilmu sekeren ini kita dapatkan dengan harga sepiring nasi goreng, bener-bener sharing ilmu yang sangat bermanfaat.

Untuk Bergabung di Komunitas TDA Solo, langsung WA Admin TDA SOlo di 081392037700



kalau untuk kontak penulis blog ini , di:
 


Sunday, September 5, 2021

Sponsorship Jaman Saiki

Halo teman-teman wirausaha,

Biyuh-biyuh, lama juga niy admin blog nggak update
Dikarenakan wirausaha: wira wiri golek usaha he..he..he
Ya lebih baik daripada wis ra usaha..

Kali ini kita akan bahas yang jarang dibahas di forum-forum

Tentang Sponsorship


KMB 1 TDA Soloraya


Kompensasi

Sebagai wirausahawan, acapkali kita dapet proposal acara, yang intinya meminta kita untuk jadi sponsor.

Bentuk sponsor beragam, ada yang fresh money, ada yang berupa barang yang support acara

Dari pihak panitia rata-rata akan memberikan kompensasi berupa:
  • Logo tayang di poster dan umbul-umbul
  • ad-Lip dibacakan oleh MC

Hal ini sah-sah saja, namun untuk hari ini bolehlah kita coba pola kerjasama sponsorship yang lebih memberikan efek langsung

Ambil contoh, kegiatan yang di-inisiasi oleh rekan-rekan komunitas TDA Jakarta Selatan dan iota Kids, yakni Lomba Dongeng Anak Nasional, Agustus 2021





dapet juga nambah follower dari peserta lomba


Si Kuprit jadi sponsor dengan memberikan hadiah berupa boneka maskot LightMan, karakter yang diangkat dalam tema dongeng.

Nah, panitia memberikan kompensasi berupa review atau Ulasan produk melalui akun Media Sosial-nya masing-masing,

Jadi Kompensasi semacam ini langsung berasa khasiatnya


boneka Lightman, hadiah dari si Kuprit



Contoh lagi 

Si Kuprit pernah men-sponsori sebuah film layar lebar (alhamdulillah dapet 2 juta penonton)

Filmnya Bulan Terbelah di Langit Amerika, sekuel dari 99 Cahaya di Langit Eropa

Kuprit waktu itu memberikan Merchandise, yang menjadi Official Merchandise berupa kaos dan boneka, untuk gimmick sekaligus souvenir bagi para artis pendukungnya.


Acha Septriasa, sampingnya itu: Acha Acha-kan

Kuprit muncul donk di Credit Title, pas orang-orang sudah pulang



Kompensasinya,
Boneka Kuprit diajak jalan-jalan dan foto-foto sama Ortas Artis-nya
lumayan panjat sosial hehehehe


Kuprit and Acha Septriasa di Manhattan, NY

Kuprit di Manhattan, Big Apple, USA

Nah, sponsorship seperti ini sangat berkesan,
Bukan sekedar berdampak, namun kenangannya juga tak terlupakan



*****


Kuncinya

Bagaimana Kuncinya menjalin kerjasama dengan pihak luar, misalnya dalam hal sponsorship seperti ini?
Prinsipnya sama dengan pelayanan kita kepada customer,

Selalu Under Promise, Over Delivery, berikan di luar ekpektasi-nya
Pihak sana menarget 8, kita kasih 10, seperti itu


Plot Twist

Ada kejutannya,
boneka-boneka Kuprit yang menjadi Official Merchandise di Film besutan Maxima Picture itu, dibayar alias dibeli!

Wah alhamdulillah banget, sudah sponsor, dapet endorse, dibayar lagi..

Mengharukan banged..


kuliner Club TDA Soloraya, foto dari grup WA


Focus Grup Discussion Klub Kuliner TDA Soloraya


Sama halnya ketika kita ber-TDA, 
Komunitas ini dapet predikat sebagai Komunitas Wirausaha Terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 15ribu member, baik aktif maupun pasif

Di Komunitas ini, sebagai member, tugas-nya adalah member-i (berbagi)
Bukan berarti materi, namun sharing, sesederhana apapun ilmunya, tentu akan bermanfaat untuk sesama anggota maupun untuk masyarakat luas

Di komunitas Tangan Di Atas (TDA) wilayah Solo, ada beragam kegiatan,
Seperti contoh foto paling atas adalah Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) yang sering diplesetkan jadi Kelompok Makan Bersama

Guyup Selalu, kok lanang kabeh iki ?


Ada juga Klub sesuai bidang, 
Klub Kuliner, Klub Fashion, Klub Properti, dan Klub Poro Puteri..
ditambah sekarang ada klub bal-balan bareng, Funtroopers

Btw,
Saat ini TDA Soloraya sedang melakukan recruitment admin sosial media, berikut infonya:


Sampai ketemu di kisah-kisah selanjutnya, insyaallah,


Salam Scale Up !



info pengelola blog:

klik chat WA berikut:

Thursday, October 22, 2020

Pedoman Branding Untuk Reseller

Biasanya pelajaran tentang Branding cenderung arahnya untuk Brand Owner.

Lantas bagaimana dengan agen, reseler, dropshiper? 
apakah bisa juga melakukan branding? atau selalu ngikut program branding dari principal (pemilik brand/ produsen)?




Mari kita telaah, Gass...

Kata pak Subiakto (seorang Pakar Branding)
Lebih dari 40tahun di dunia advertising dan branding:
"Brand adalah apa kata orang tentang kita, tentang produk kita."

Kata mas Kuprit (seorang Pakar, yakni Pakar makan tanaman)
Remaja millenial asal Jogja:
"Branding itu Brani tanDing, konsistensi dalam kompetensi, baik diri maupun produk."


******


Oleh karena itu, salah satu ciri penanda Branding yang bagus adalah:

Coba dibayangkan andaikan ada Award untuk Lifetime Achievement, maka yang branding-nya bagus layak dapet award tersebut.

Tanya balik ke masing-masing personal ataupun produknya:

"layak nggak dapet lifetime Achievement award?"


Fokus Pada Kompetensi

Lantas, apakah branding ini perkara lama-lama an waktu?
bisa jadi, namun tidak selalu.

Mas Kuprit -yang ciri khasnya pakai blangkon kalau dibayar itu- menelaah:
Alih-alih sibuk dengan kompetisi, seseorang yang "mBranding' adalah orang atau produk yang fokus kepada Kompetensi.

Nah, masuk pada Bab Branding untuk yang bukan pemilik produk/ merk.
Dapatkah seseorang yang hanya reseller melakukan branding?

Tentu saja dapat

Ambil contoh,

Anda agen Gas Elpiji. Padahal ada ratusan ribu agen, bisa nggak kita ngeBranding?
Bisa. 
gasss ke Korea


Gass ke Jepang


Gass ke New York


Gass ke situ



Ini bukan teoritis, silahkan langsung praktekkan:
konsisten melakukan komunikasi produk melalui pelbagai media, online maupun offline sampai nama produk anda dijadikan nama panggilan, 
  • Paidi Rambak, karena jualan rambak,
  • Darto Aqua, juragan galon, 
  • Roni makaRoni, kebetulan mas Roni jualan makaroni pedes


Apa yang di-komunikasi-kan?
Kompetensi inti dari diri (personal branding) atau produk (produk branding)



Itu adalah coro bodon (cara praktis yang langsung siap praktek)



*****

Dua hal yang dilakukan dengan by design, perencanaan matang:
-Copywriting (cenderung kepada hardselling)
-StoryTelling (cenderung softselling)


Apabila anda reseller suatu produk, lakukan berbagai macam metode promosi, tentu dalam koridor atau batas sesuai visi misi si pemilik produk (brand owner).
Dan lebih bagus lagi kalau dibicarakan dengan produsen-nya tsb.



Misalnya, karena sudah mantab menjadi reseler, dan laris, mobil sendiri dibuatkan stiker promosi produk/ sekedar Logo.
Atau membuat akun sosial media dengan kategori wilayah:

  -Agen Gas mBlambangan
  -Konsultan Kompor Mledug kota Solo
  -supleyer keripik pedas level netizen julid




****


Terkait dengan ini, Cara Branding paling asik adalah:


Sesuaikan antara yang mau di-komunikasi-kan dengan Hobi/ Passion

Misalnya kita tik-toker, bisa tuh bikin konten melibatkan produk, tayang di Tik Tok 

Atau kita Komikus, bikin komik strip, diselipkan kisah tentang jualannya. Bakal menarik banget.


Teringat kata Mas Kuprit, jangan beriklan, tapi berikesan.
Kalau sudah berkesan, andaipun tidak beli, tetep jadi rekomendasi.


Itu tadi Pedoman Branding Bagi reseler


Semoga Mengharukan


untuk info literasi/ konten TDA Soloraya: