Biasanya pelajaran tentang Branding cenderung arahnya untuk Brand Owner.
Lantas bagaimana dengan agen, reseler, dropshiper?
apakah bisa juga melakukan branding? atau selalu ngikut program branding dari principal (pemilik brand/ produsen)?
Mari kita telaah, Gass...
Kata pak Subiakto (seorang Pakar Branding)
Lebih dari 40tahun di dunia advertising dan branding:
"Brand adalah apa kata orang tentang kita, tentang produk kita."
Kata mas Kuprit (seorang Pakar, yakni Pakar makan tanaman)
Remaja millenial asal Jogja:
"Branding itu Brani tanDing, konsistensi dalam kompetensi, baik diri maupun produk."
******
Oleh karena itu, salah satu ciri penanda Branding yang bagus adalah:
Coba dibayangkan andaikan ada Award untuk Lifetime Achievement, maka yang branding-nya bagus layak dapet award tersebut.
Tanya balik ke masing-masing personal ataupun produknya:
"layak nggak dapet lifetime Achievement award?"
Fokus Pada Kompetensi
Lantas, apakah branding ini perkara lama-lama an waktu?
bisa jadi, namun tidak selalu.
Mas Kuprit -yang ciri khasnya pakai blangkon kalau dibayar itu- menelaah:
Alih-alih sibuk dengan kompetisi, seseorang yang "mBranding' adalah orang atau produk yang fokus kepada Kompetensi.
Nah, masuk pada Bab Branding untuk yang bukan pemilik produk/ merk.
Dapatkah seseorang yang hanya reseller melakukan branding?
Tentu saja dapat.
Ambil contoh,
Anda agen Gas Elpiji. Padahal ada ratusan ribu agen, bisa nggak kita ngeBranding?
Bisa.
Gass ke New York
Ini bukan teoritis, silahkan langsung praktekkan:
konsisten melakukan komunikasi produk melalui pelbagai media, online maupun offline sampai nama produk anda dijadikan nama panggilan,
- Paidi Rambak, karena jualan rambak,
- Darto Aqua, juragan galon,
- Roni makaRoni, kebetulan mas Roni jualan makaroni pedes
Apa yang di-komunikasi-kan?
Kompetensi inti dari diri (personal branding) atau produk (produk branding)
Itu adalah coro bodon (cara praktis yang langsung siap praktek)
*****
Dua hal yang dilakukan dengan by design, perencanaan matang:
-Copywriting (cenderung kepada hardselling)
-StoryTelling (cenderung softselling)
Apabila anda reseller suatu produk, lakukan berbagai macam metode promosi, tentu dalam koridor atau batas sesuai visi misi si pemilik produk (brand owner).
Dan lebih bagus lagi kalau dibicarakan dengan produsen-nya tsb.
Misalnya, karena sudah mantab menjadi reseler, dan laris, mobil sendiri dibuatkan stiker promosi produk/ sekedar Logo.
Atau membuat akun sosial media dengan kategori wilayah:
-Agen Gas mBlambangan
-Konsultan Kompor Mledug kota Solo
-supleyer keripik pedas level netizen julid
****
Terkait dengan ini, Cara Branding paling asik adalah:
Sesuaikan antara yang mau di-komunikasi-kan dengan Hobi/ Passion
Misalnya kita tik-toker, bisa tuh bikin konten melibatkan produk, tayang di Tik Tok
Atau kita Komikus, bikin komik strip, diselipkan kisah tentang jualannya. Bakal menarik banget.
Teringat kata Mas Kuprit, jangan beriklan, tapi berikesan.
Kalau sudah berkesan, andaipun tidak beli, tetep jadi rekomendasi.
Itu tadi Pedoman Branding Bagi reseler
Semoga Mengharukan
untuk info literasi/ konten TDA Soloraya: